WHAT'S NEW?
Loading...

Aplikasi Model Penilaian


1.            NILAI NUMERIK
Model penilaian dengan menggunakan nilai numerik merupakan kriteria dan atau  alat ukurnya jelas (obyektif). Misalnya tinggi badan, berat badan, suhu ruang, dan hasil perhitungan dengan rumus yang jelas.
Contoh penerapan metode penilaian dengan menggunakan nilai numerik yaitu:
Dalam menilai kelayakan usaha suatu industri yang menjadi ukuran dasarnya dalam pengambilan keputusan adalah aspek finansial yang terdiri dari Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C ratio), Payback Period (waktu pengembalian modal).
Contoh Kasus: Misalnya dalam suatu kasus untuk mengetahui kelayakan suatu usaha agroindustri karet yaitu produk lateks pekat DPNR dilihat dari aspek finansialnya. Dari perhitungan NPV, IRR, B/C Ratio dan Payback Period diperoleh hasil sebagai berikut:


No
KRITERIA INVESTASI
KONDISI NORMAL
HARGA JUAL TURUN 10%
HARGA BAHAN BAKU NAIK 17,4%
1
NPV
3,711,260,002
1,665,409.275
0
2
IRR
40%
30
20%
3
B/C Ratio
1,9
1,4
1
4
Payback Period
3,2
4,3
5,06

Berdasarkan analisis kelayakan, agroindustri layak untuk dikembangkan dengan nilai NPV 3,711,260,002, IRR 40%, BC ratio 1,9 dan Pay back Period 3,2 tahun.

2.            SKALA ORDINAL
Model penilaian dengan menggunakan skala ordinal digunakan bila produk yang akan dinilai tersebut berkaitan erat dengan kriteria kompleks yang melibatkan persepsi (subjektif). Penilaian alternatif pada setiap kriteria disarankan menggunakan jumlah skala ganjil (jumlah skala 3; 5; 7).

Contoh penerapan metode penilaian dengan skala ordinal yaitu:
Ø  Dalam pemilihan alternatif industri karet berdasarkan pohon industri
Berdasarkan pohon industri karet terdapat alternatif keputusan yaitu crumb rubber Sheet, lateks/getah DNPR, karet siklo, perekat, dan karet busa. Dan yang menjadi kriteria keputusannya adalah modal, tenaga kerja, dan teknologi. Nilai yang diberikan berkisar 1 sampai 5. Setelah itu ditentukan bobot kriteria dimana penentuan bobot ditetapkan pada setiap parameter untuk menunjukkan tingkat kepentingan suatu parameter. Nilai tingkat kepentingan yang diberikan berkisar 1-5, semakin tinggi nilai tingkat kepentingan, maka kriteria semakin penting. Setelah itu dilakukan model penilaian.
Berikut ini adalah ukuran dasar penilaian skala ordinal (3 skala) yang digunakan dalam kriteria modal:
1.      Kecil               
2.      Sedang
3.      Besar
Ukuran dasar penilaian skala ordinal (3 skala) yang digunakan dalam kriteria tenaga kerja:
1.      Sedikit
2.      Sedang
3.      Banyak
Ukuran dasar penilaian skala ordinal (3 skala) yang digunakan dalam kriteria teknologi:
1.      Sederhana
2.      Sedang
3.      Tinggi

3.            NILAI PERBANDINGAN BERPASANGAN
Misal pada AHP:
Metode proses hirarki analitik (AHP) membantu membuat keputusan untuk memecahkan masalah yang kompleks dan banyak kriteria. AHP mempunyai prinsip-prinsip dekomposisi, nilai perbandingan (comparative judgment) dan sintesis prioritas (syntesis of priorities).
Contoh penerapan metode penilaian dengan AHP yaitu
Ø  Memilih agroindustri karet berdasarkan kesesuaian dengan karakteristik petani kebun dengan jalan kerjasama membentuk koperasi petani karet.
Pada kasus ini, tujuan yang ingin dicapai adalah memilih alternatif agroindustri sedangkan kriteria yang digunakan adalah kemampuan produksi, proses pengolahan, permintaan pasar, serta aspek teknis teknologi. Pada bagian ini dipilih agroindustri berdasarkan kesesuaian dengan karakteristik petani kebun. Model ini dimaksudkan agar alternatif industri terpilih dapat dilakukan oleh kelompok petani kebun (koperasi).

4.            PREFERENSI FUZZY
Dalam pengambilan keputusan terdapat beberapa metode yang digunakan salah satunya metode fuzzy non numerik. Keunggulan metode ini adalah masing-masing pengambil  keputusan mengevaluasi setiap alternatif dari setiap kriteria secara independen. Nilai evaluasi dapat langsung diproses dengan menggunakan model perhitungan non numerik yang menjaga keakuratan nilai evaluasi yang diberikan. Contoh model penilaian ini adalah model penilaian Fuzzy (trapezoidal) usia penduduk, Fuzzy Triangular: suhu fermentasi.

Contoh penerapan metode penilaian dengan Preferensi Fuzzy yaitu
Metode fuzzy dapat digunakan dalam menganalisis kepuasan konsumen yang berdasarkan tingkat pelayanan dan harga kamar. Setiap konsumen memiliki keinginan dan tingkat kepuasan yang berbeda-beda. Untuk usaha yang bergerak dalam bidang jasa yang menawarkan jasa penginapan, pihak hotel membutuhkan indikator untuk menilai tingkat kualitas yang ditawarkan. Maju dan berkembangnya tempat pelayanan umum seperti penginapan (perhotelan) tergantung dari kualitas pelayanan yang diberikan, dan hal ini harus diperhatikan bagi pengelola pelayanan.
Dalam penerapan metode fuzzy, kasus ini ingin mengkaji seberapa besar kepuasan konsumen dan pengaruh tingkat pelayanan dan harga kamar terhadap tingkat kepuasan konsumen dalam menggunakan jasa hotel. Terlebih dahulu ditetapkan variabel dan berikut ini penetapan variabelnya.

0 comments:

Post a Comment